Proyek Kristenisasi & Rencana Gereja di Indonesia
Oleh : Fakta 14 Sep, 04 - 9:26 am
Gerakan Muslimat Indonesia, pimpinan : Ibu Hj. Irena Handono
Saat ini gereja sangat gencar membuat program-program kristenisasi di seluruh Indonesia. Hal ini karena selama kurun waktu 10 tahun belakangan ini, proyek kristenisasi di Indonesia adalah "yang paling sukses dan berhasil di seluruh dunia". Terbukti bahwa dalam kurun waktu 10 s/d 20 tahun terakhir, berdasarkan sensus penduduk Indonesia 2000, jumlah penduduk Indonesia yang memeluk Islam atau muslim, mengalami penurunan sebanyak hampir 40 %. Menurut sensus, jumlah muslim saat ini adalah berkisar 75 s/d 80 %, padahal sebelumnya mencapai 90-98%.
Oleh karena itu, gereja membuat rencana-rencana jangka panjang dalam bentuk proyek, yaitu antara lain :
1. Jerico 2005, yaitu proyek kristenisasi seluruh pulau Jawa & Madura. Jadi proyeknya adalah menjadikan penduduk pulau Jawa & Madura, harus mayoritas Kristen pada tahun 2005 mendatang. Hal ini bisa dilihat dari pelaksanaan proyek tersebut, antara lain : Kristenisasi dengan membangun gereja sebanyak-banyaknya dan memberikan bantuan Pangan, Sandang, membangun rumah penduduk, sekolah-sekolah gratis, khitanan gratis, bantuan perahu, penyuluhan kepada Nelayan, serta mengajak pemuda-pemuda didaerah pesisir untuk lebih sibuk di laut untuk mencari ikan, melakukan kegiatan judi liar, narkoba, kemudian mereka ditangkap dan dimasukkan kedalam Panti Rehabilitasi Ketergantungan Obat, sehingga nanti akan diarahkan dengan penyuluhan dari lembaga kristiani. Ini telah terjadi di Banten dan Cirebon. Kota-kota di pesisir yang menjadi sasaran kristenisasi antara lain dimulai dari Banten, Cirebon, Semarang, Cepu, Surabaya, Sumenep, sampai Banyuwangi. Hasil dari proyek ini adalah dahulu Banten merupakan benteng Islam di Ujung Barat pulau Jawa, namun sekarang sebagian warga Banten, sudah memeluk agama Kristen. Cirebon, yang merupakan pusat Kesultanan Islam sejak zaman Sunan Gunung Jati, saat ini sudah hampir 25% penduduknya memeluk Kristen. Semarang, saat ini sudah 50% kristen. Cepu yang merupakan daerah minus, saat ini sudah 25% memeluk Kristen. Surabaya 25% Kristen, Sumenep 10% Kristen, Banyuwangi 10% Kristen. Jadi WASPADALAH !!!.
2. Andalas 2005, yaitu proyek kristenisasi seluruh Sumatra Barat, khususnya kota Padang. Tentunya kita semua mahfum dan mengetahui bahwa suku Minang, sangat populer dengan pepatah : Adat Basandi Sara', Sara Basandi Kitabullah. Proyek ini menghasilkan peningkatan jumlah pemeluk Kristen, sebelumnya hanya 2% menjadi 10%. Jadi WASPADALAH !!!.
3. Yoseph 2004, yaitu proyek menggolkan seorang Presiden RI dari kalangan Kristen/Gereja. Saat ini semua partai berbasis Kristen, bersatu-padu, untuk memilih seorang Presiden mereka, yaitu Ruyandi Hutasoit, yang merupakan Ketua Partai Damai Sejahtera (PDS). Seluruh gereja sudah memberikan sebuah doktrin agar semua umat gereja, "harus" memilih Ruyandi Hutasoit dari partai PDS, sebagai "calon Presiden RI" di pemilu 2004 nanti. Seluruh umat gereja tidak boleh "GOLPUT". Jadi harus memilih dalam pemilu 2004 nanti. Jika ada yang GOLPUT, maka mereka akan diberikan sangsi oleh gereja tempat dimana orang bergereja. Sedangkan di masyarakat umum, dihembuskan harus GOLPUT, dengan alasan pemilu kali ini 'sangat banyak permainan dan kecurangan", mulai dari KPU sebagai pelaksana sampai pemerintahannya sendiri. Dengan dihembuskannya harus GOLPUT ini, maka masyarakat, yang notabene mayoritas Muslim, tidak akan memilih dalam pemilu. Dengan demikian maka suara pemilih kepada partai Islam akan berkurang, sedangkan dari pihak Kristen, mengharuskan memilih dalam Pemilu 2004 nanti. Jadi ingat jangan GOLPUT !!!. Disamping itu juga diluncurkan daftar Politikus Busuk, yang ternyata jika diteliti lebih lanjut, semua daftar Politikus Busuk itu adalah para Ketua Parta-Partai Islam, sehingga nanti mereka berdalih bahwa partai-partai Islam semuanya "busuk" dan menyebarkan kepada masyarakat, jangan memilih mereka yang tercantum dalam daftar Politikus Busuk, sehingga para pemilih akan kebingunan dalam memilih politikus dari partai-partai Islam tadi. Namun gereja juga menyebarkan daftar Politikus yang Bersih, yang notabene, semuanya berasal dari Partai-partai di luar Partai Islam. Dengan demikian pemilih akan memilih politisi yang bersih, yang tentunya berasal dari partai diluar Partai Islam. Sehingga perolehan suara dari partai-partai Islam menjadi sedikit, sedangkan perolehan suara dari partai-partai Kristen bertambah. Dengan demikian mereka bisa bersaing dengan partai yang "Netral" atau yang dibawah kendali gereja, dan mempunyai suara yang banyak dan dengan begitu bisa maju dalam perolehan suara Calon Presiden. Saat ini gereja sangat gencar merekrut para gelandangan dan pengemis untuk menjadi calon pemilih dari partai-partai Kristen tadi. Mereka dibimbing, dibina dan diberikan pengarahan, apa yang akan dilakukan dalam Pemilu 2004 nanti.
Jadi, WAHAI PARA KETUA PARTAI-PARTAI ISLAM, BERSATULAH...BERSATULAH... TETAPKAN SIAPA CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DARI SEMUA GABUNGAN PARTAI-PARTAI ISLAM, JANGAN KALIAN BERDIRI SENDIRI DAN BERTARUNG SATU SAMA LAIN, SEHINGGA AKAN MEMPERLEMAH DAN MEMPERKECIL PEROLEHAN SUARA MASING-MASING PARTAI.. KENAPA PARTAI-PARTAI KRISTEN BISA BERSATU UNTUK MENGGOLKAN CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDENNYA, SEDANGKAN PARTAI-PARTAI ISLAM TIDAK? AYO BERSATULAH... RAPATKAN BARISAN... LURUSKAN SHAF... JANGAN SAMPAI ADA CELAH YANG BISA DIMASUKI OLEH PEMECAH BELAH.. PENGHANCUR UMAT .... SADARLAH.... HAI PARA PEMIMPIN PARTAI... BANGUNLAH ... HAI ORANG YANG BERSELIMUT... BANGKITLAH.....
4. Senayan 2003, yaitu proyek meng-Kristenisasi kota Jakarta, sehingga mayoritas penduduk Jakarta di tahun 2003 adalah Kristen.. Banyak sekali cara yang mereka lakukan, mulai dari pemberian makan, penampungan, Pendidikan, bantuan uang buat keluarganya kepada para Anak Jalanan yang tersebar diseluruh Jakarta. Saat ini hampir 75% anak Jalanan & gelandangan di Jakarta adalah pemeluk Kristen. Ada beberapa tempat konsentrasi mereka, antara lain : Jelambar (Pondok Jelambar), Pondok Gede (Pondok Kasih), Cibubur (Pondok Cibubur). Di pondokan ini para anak jalanan dan gelandangan, diberikan makanan, pakaian dan uang setiap hari +/- Rp. 30.000,-. Disamping itu juga diberikan pendidikan tentang agama Islam, tapi yang berasal dari ajaran mereka, dengan memenggal ayat-ayat Al Qur'an, sehingga timbul keraguan dalam hati para anak jalanan & gelandangan akan Al Quran itu sendiri. Ada juga pemberian modal untuk jualan diseluruh perempatan strategis yang ada di Jakarta ini, seperti perempatan Pramuka, Rawamangun, Salemba, Kelapa Gading, dll, untuk menjual barang-barang identitas Kristen, seperti patung Jesus, Rosario, tanda Salib, dll, dengan memberikan mereka uang insentif sebesar Rp. 30.000,- per hari, bila barang dagangan tersebut tidak laku. Namun bila laku, maka uang hasil penjualan tersebut, diberikan kepada si penjual dan ditambah dengan uang insentif Rp. 30.000,-. Hal ini tentu saja menjadi daya tarik tersendiri buat orang-orang yang tidak mampu, karena siapa yang akan menolak bila diberikan uang insentif seperti itu.
Demikian informasi yang dapat diberikan kepada pembaca semua, semoga bermanfaat bagi kita semua