Assalamu 'alaikum warrahmatullahi wa barakatuh Bismillahirrahmanirrahim. Selamat datang di situs kami, semoga kita semua selalu mendapat limpahan rahmat dan hidayah serta inayah dari Allah SWT
   
  Intifada Computer
  Pondok Ramadhan
 
PONDOK RAMADHAN 1429 H
SDN KALIPANG 01
KECAMATAN SUTOJAYAN KABUPATEN BLITAR
 
 
MATERI
AQIDAH
 
Disusun oleh:
Rudi Hartono, S.PdI
 
A.     RUKUN IMAN
Rukun iman ada enam, yaitu:
1.      Iman kepada Allah
  1. Iman kepada malaikat Allah
  2. Iman kepada kitab-kitab Allah
  3. Iman kepada rasul-rasul Allah
  4. Iman kepada hari akhir
6.      Iman kepada qodlo dan qodhar
 
B.     SIFAT-SIFAT ALLAH DAN ASMAUL HUSNA
a.       Sifat-sifat Allah
Sifat-sifat Allah terdiri dari:
a)      20 sifat wajib bagi Allah
1.      Wujud ( وجود ) artinya ada
2.      Qidam (قدم ) artinya maha terdahulu
3.      Baqo' (بقاء ) artinya maha kekal
4.      Mukholafatu lil hawaditsi (مخالفة للحوادث ) artinya berbeda dengan makhluk
5.      Qiyamuhu bi nafsihi (قيامه بنفسه ) artinya berdiri sendiri
6.      Wahdaniyah (وحدنية ) artinya Maha Esa
7.      Qudrot (قدرة ) artinya Maha Kuasa
8.      Irodat (ارادة ) artinya Maha Berkehandak
9.      'ilmu (علم ) artinya Maha Mengetahui
10. Hayat (حياة ) artinya Maha Hidup
11. Sama' (سمع ) artinya Maha Mendengar
12. Bashor (بصر ) artinya Maha Melihat
13. Kalam (كلام ) artinya Maha Berfirman
14. Kaunuhu qodiron ( كونه قادرا ) artinya Dzat Yang Maha Kuasa
15. Kaunuhu Muridan (كونه مريدن ) artinya Dzat Yang Maha Berkehandak
16. Kaunuhu 'Aliman (كونه عالما ) artinya Dzat Yang Maha Mengetahui
17. Kaunuhu Hayan (كونه حيّا) artinya Dzat Yang Maha Hidup
18. Kaunuhu Sami'an (كونه سميعا ) artinya Dzat Yang Maha Mendengar
19. Kaunuhu Bashiron (كونه بصيرا ) artinya Dzat Yang Maha Melihat
20. Kaunuhu Mutakaliman (كونه متكلما ) artinya Dzat Yang Maha Berfirman
b)      20 sifat mustahil bagi Allah
1.      'Adam (عدم) artinya tidak ada lawan dari sifat Wujud
2.      Huduts (حدوث) artinya baru lawan dari sifat Qidam
3.      Fana'(فناء) artinya rusak lawan dari sifat Baqo'
4.      Mumatsalatu lil hawaditsi (مماثلة للحوادث) artinya sama dengan makhluk lawan dari sifat Mukholafatu Lil Hawaditsi
5.      Ihtiyaj (احتيخ لغيره ) artinya membutuhkan pada yang lain lawan dari sifat Qiyamuhu Binafsihi
6.      Ta'adud (تعدد) artinya berbilang lawan dari sifat Wahdaiyah
7.      "Ajjzun (عجز ) artinya lemah lawan dari sifat Qudrot
8.      Karohah (كراهة ) artinya terpaksa lawan dari sifat Irodah
9.      Jahlun (جهل ) artinya bodoh lawan dari sifat 'Ilmu
10. Mautun (موت ) artinya mati lawan dari sifat Hayat
11. Shomamun (صمم) artinya tuli lawan dari sifat Sama'
12. 'Ama (عمى) artinya buta lawan dari sifat Bashor
13. Bakamun (بكم ) artinya bisu lawan dari sifat Kalam
14. Kaunuhu 'Ajizan (كونه عاجزا ) artinya dzat yang lemah lawan dari Kaunuhu Qodiron
15. Kaunuhu Karihan (كونه كارها ) artinya dzat yang terpaksa lawan dari sifat Kaunuhu Muridan
16. Kaunuhu Jahilan (كونه جاهلا ) artinya dzat yang bodoh lawan dari sifat Kaunuhu 'Aliman
17. Kaunuhu Mayitan (كونه ميتا ) artinya dzat yang mati lawan dari sifat Kaunuhu Hayan
18. Kaunuhu Ashomma (كونه عصم) artinya dzat yang tuli lawan dari sifat Kaunuhu Sami'an
19. Kaunuhu A'ma (كونه اعمى) artinya dzat yang buta lawan dari sifat Kaunuhu Bashiron
20. Kaunuhu Abbkamu (كونه ابكم) artinya dzat yang bisu lawan dari sifat Kaunuhu Mutakalliman
c)      1 sifat jaiz bagi Allah
Sifat jaiz bagi Allah yaitu Fi'lu Kulli Mumkinin Au Tarkuhu (فعل كل ممكن او تركه ) artinya Allah punya sifat berwenang untuk menciptakan atau tidak menciptkan
b.      Asmaul husna
Asma’ul Husna:
1.

Allah
2. Ar-Rahman - Maha Pemurah
3. Ar-Rahim - Maha Penyayang
4. Al-Malik - Maha Merajai/Pemerintah
5. Al-Quddus - Maha Suci
6. As-Salam - Maha Penyelamat
7. Al-Mu’min - Maha Pengaman
8. Al-Muhaymin - Maha Pelindung/Penjaga
9. Al-’Aziz - Maha Mulia/Perkasa
10. Al-Jabbar - Maha Pemaksa
11. Al-Mutakabbir - Maha Besar
12. Al-Khaliq - Maha Pencipta
13. Al-Bari’ - Maha Perancang
14. Al-Musawwir - Maha Menjadikan Rupa Bentuk
15. Al-Ghaffar - Maha Pengampun
16. Al-Qahhar - Maha Menundukkan
17. Al-Wahhab - Maha Pemberi
18. Ar-Razzaq - Maha Pemberi Rezeki
19. Al-Fattah - Maha Pembuka
20. Al-’Alim - Maha Mengetahui
21. Al-Qabid - Maha Penyempit Hidup
22. Al-Basit - Maha Pelapang Hidup
23. Al-Khafid - Maha Penghina
24. Ar-Rafi’ - Maha Tinggi
25. Al-Mu’iz - Maha Pemberi Kemuliaan/Kemenangan
26. Al-Muthil - Maha Merendahkan
27. As-Sami’ - Maha Mendengar
28. Al-Basir - Maha Melihat
29. Al-Hakam - Ma! ha Menghukum
30. Al-’Adl - Maha Adil
31. Al-Latif - Maha Halus
32. Al-Khabir - Maha Waspada
33. Al-Halim - Maha Penyantun
34. Al-’Azim - Maha Agong
35. Al-Ghafur - Maha Pengampun
36. Ash-Shakur - Maha Pengampun
37. Al-’Aliyy - Maha Tinggi Martabat-Nya
38. Al-Kabir - Maha Besar
39. Al-Hafiz - Maha Pelindung
40. Al-Muqit - Maha Pemberi Keperluan
41. Al-Hasib - Maha Mencukupi
42. Aj-Jalil - Maha Luhur
43. Al-Karim - Maha Mulia
44. Ar-Raqib - Maha Pengawas
45. Al-Mujib - Maha Mengabulkan
46. Al-Wasi’ - Maha Luas Pemberian-Nya
47. Al-Hakim - Maha Bijaksana
48. Al-Wadud - Maha Pencinta
49. Al-Majid - Maha Mulia
50. Al-Ba’ith - Maha Membangkitkan
51. Ash-Shahid - Maha Menyaksikan
52. Al-Haqq - Maha Benar
53. Al-Wakil - Maha Berserah
54. Al-Qawiyy - Maha Memiliki Kekuatan
55. Al-Matin - Maha Sempurna Kekuatan-Nya
56. Al-Waliyy - Maha Melinuingi
57. Al-Hamid - Maha Terpuji
58. Al-Muhsi - Maha Menghitung
59. Al-Mubdi’ - Maha Memulai/Pemula
60. Al-Mu’id - Maha Mengembalikan
61. Al-Muhyi - Maha Menghidupkan
62. Al-Mumit - Maha Mematikan
63. Al-Hayy - Maha Hidup
64. Al-Qayyum - Maha Berdiri Dengan Sendiri-Nya
65. Al-Wajid - Maha Menemukan
66. Al-Majid - Maha Mulia
67. Al-Wahid - Maha Esa
68. As-Samad - Maha Diminta
69. Al-Qadir - Maha Kuasa
70. Al-Muqtadir - Maha Menentukan
71. Al-Muqaddim - Maha Mendahulukan
72. Al-Mu’akhkhir - Maha Melambat-lambatkan
73. Al-’Awwal - Maha Pemulaan
74. Al-’Akhir - Maha Penghabisan
75. Az-Zahir - Maha Menyatakan
76. Al-Batin - Maha Tersembunyi
77. Al-Wali - Maha Menguasai Urusan
78. Al-Muta’ali - Maha Suci/Tinggi
79. Al-Barr - Maha Bagus (Sumber Segala Kelebihan)
80. At-Tawwab - Maha Penerima Taubat
81. Al-Muntaqim - Maha Penyiksa
82. Al-’Afuww - Maha Pemaaf
83. Ar-Ra’uf - Maha Mengasihi
84. Malik Al-Mulk - Maha Pemilik Kekuasaan
85. Zhul-Jalali wal-Ikram - Maha Pemilik Keagungan dan Kemuliaan
86. Al-Muqsit - Maha Mengadili
87. Aj-Jami’ - Maha Mengumpulkan
88. Al-Ghaniyy - Maha Kaya Raya
89. Al-Mughni - Maha Penberi Kekayaan
90. Al-Mani’ - Maha Membela/Menolak
91. Ad-Darr - Maha Pembuat Bahaya
92. An-Nafi’ - Maha Pemberi Manfaat
93. An-Nur - Maha Pemberi Cahaya
94. Al-Hadi - Maha Pemberi Petunjuk
95. Al-Badi’ - Maha Indah/Tiada Bandingan
96. Al-Baqi - Maha Kekal
97. Al-Warith - Maha Membahagi/Mewarisi
98. Ar-Rashid - Maha Pandai/Bijaksana
99. As-Sabur - Maha Penyabar

 
C.     MALAIKAT ALLAH
Malaikat-malaikat Allah yang wajib diketahui ada 10, yaitu:
1.      Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu
2.      Malaikat mikail bertugas membagi rizki
3.      Malaikat Isrofil bertugas meniup sangkakala di hari kiamat
4.      Malaikat 'Izroil bertugas mencabut nyawa
5.      Malaikat Ridwan bertugas menjaga surga
6.      Malaikat Munkar bertugas menanya manusia di alam kubur
7.      Malaikat Nakir bertugas menanya manusia di alam kubur
8.      Malaikat Rokib bertugas mencatat amal baik
9.      Malaikat Atid bertugas mencatat amal buruk
10. Malaikan malik bertugas menjaga neraka
 
D.    KITAB-KITAB ALLAH
1.      Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa as
2.      Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Dawud as
3.      Kitan Injil ditrunkan kepada Nabi Isa as
4.      Kitab Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad saw
 
E.     NABI/RASUL-RASUL ALLAH
Nabi artinya adalah seorang laki-laki yang menerima wahyu tetapi tidak diperintahkan untuk menyampaikan kepada ummat. Sedangkan rasul artinya adalah seorang laki-laki yang menerima wahyu dan diperintahkan untuk menyampaikan kepada ummatnya.
Rasul-rasul Allah yang wajib diketahui ada 25

1.      Adam
2.      Idris
3.      Nuh
4.      Hud
5.      Shaleh
6.      Ibrahim
7.      Luth
8.      Isma'il
9.      Ishaq
10. Ya'qub
11. Yusuf
12. Ayyub
13. Syuaib
14. Musa
15. Harun
16. Dzulkifli
17. Dawud
18. Sulaiman
19. Ilyas
20. Ilyasa
21. Yunus
22. Zakaria
23. Yahya
24. Isa
25. Muhammad saw

 
Sifat-sifat nabi dan rasul:
  1. Sifat Wajib bagi Rasul
1.      Shidiq (الصدق )artinya Benar
2.      Amanah (الامنة )artinya dapat dipercaya
3.      Tabligh (التبليغ )artinya menyampaikan
4.      Fathonah (الفطانة ) artinya cerdas
  1. Sifat Mustahil bagi Rasul
1.      Kadzib (الكذب )artinya bohong
2.      Khiyanat (الخيانة )artinya khianat/tidak dapat dipercaya
3.      Kitman (الكتمان )artinya menyembunyikan
4.      Baladah (البلادة )artinya bodoh
 
  1. Sifat Jaiz bagi Rasul
Sifat jaiz bagi rasul yaitu a'rodh basyariyah (الاعراض البشرية) artinya nabi dan rasul juga bersifat seperti manusia biasa yaitu juga makan, minum, tidur, dan menikah
 
 
PONDOK RAMADHAN 1429 H
SDN KALIPANG 01
KECAMATAN SUTOJAYAN KABUPATEN BLITAR
 
 
MATERI
IBADAH SYARIAH
(THOHAROH)
 
Disusun Oleh:
Rudi Hartono, S.PdI
 
 
 
A.     PENGERTIAN THOHAROH
Thoharoh secara bahasa berarti bersuci sedangkan menurut syara' adalah mengerjakan suatu perkara yang menyebabkan sahnya sholat.
Thoharoh ada dua macam, yaitu :
1.      Bersuci dari najis
2.      Bersuci dari hadas
 
B.     ALAT-ALAT THOHAROH
Alat-alat yang digunakan untuk thoharoh, yaitu: air, batu, debu, dan penyamak
Air ada tiga macam, yaitu:
  1. Air suci mensucikan, yaitu segala air yang bersumber dari bumi dan turun dari langit antara lain air sumur, air sungai, air hujan, air laut, air danau, air embun, air salju, dan lain-lain.
  2. Air suci namun tidak mensucikan:
a.       Yaitu air yang telah digunakan untuk bersuci dan kurang dari dua qulah (± 188 liter),
b.      Air yang keluar dari tumbuh-tumbuhan seperti air kelapa, air tebu, santan, dll.
c.       Air yang tercampur benda suci lainnya yang merubah sifat air seperti: air gula, air teh, air syrup, dll.
  1. Air mutanajis, yaitu air yang telah terkena najis yang kurang dari dua qulah serta belum berubah sifatnya. Adapun jika sifatnya telah berubah karena benda najis tersebut maka hukumnya najis.
 
C.     THOHAROH DARI NAJIS
v     Macam-macam najis
Najis ada tiga macam, yaitu :
1.      Najis mukhofafah (najis ringan)
Yaitu najisnya air kencing bayi laki-laki yang umurnya belum sampai 2 tahun dan belum pernah makan atau minum selain ASI.
Cara mensucikannya, yaitu cukup diperciki air hingga basah.
2.      Najis mutawasithoh (najis sedang)
Yang termasuk najis mutawasithoh antara lain: segala sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur, darah, nanah, muntahan, bangkai, arak.
Najis mutawasitoh ada dua macam, yaitu :
    1. Najis ainiyah, yaitu najis yang masih terlihat. Cara mensucikannya dengan cara dibasuh hingga hilang sifatnya (warna, rasa, dan baunya)
    2. Najis hukmiyah, yaitu najis yang sudah tak terlihat lagi. Cara mensucikannya yaitu cukup dialirkan air hinga mengalir
3.      Najis mugholadzoh
Yaitu najisnya anjing, babi dan keturunannya. Cara mensucikannya adalah dibasuh tujuh kali salah satu airnya dicampur dengan debu.
 
v     Qodloil hajat (buang air) dan istinjak
a.       Adab buang air
    1. Ketika buang air disunnahkan
·        Mendahulukan kaki kiri ketika masuk dan kaki kanan ketika keluar toilet
·        Membaca do'a ketika masuk dan keluar toilet
·        Memakai alas kaki / sandal
·        Menjauh dari pandangan manusia lain sehingga tidak terluhat, terdengar suaranya, dan tercium baunya
    1. Ketika buang air dimakruhkan
·        Sambil berdiri
·        Di dalam air yang tenang / tidak mengalir
·        Di lubang tempat bersembunyi binatang
·        Di bawah pohon yang sedang berbuah
·        Di tempat yang biasa dilewati orang atau berteduh orang
·        Menghadap arah angin bertiup
·        Menghadap dan membelakangi matahari atau bulan
·        Berbicara kecuali ada keperluan yang sangat
    1. Ketika buang air diharamkan
·        Menghadap dan membelakangi kiblat
·        Membawa tulisan yang bertuliskan nama Allah dan Rasulullah
b.      Istinjak
Istinjak artinya membersihkan qubul dan dubur setelah buang air dengan menggunakan air, batu, tisu atau yang lain
 
Do'a ketika masuk toilet
اَللّهُمَّ اِنِّيْ اَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
 
“Yaa Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari syetan laki-laki dan perempuan”
 
Do'a ketika keluar toilet
الْحَمْدُللهِ الَّذِى اَذْهَبَ عَنِّي الْعَذَى وَعافَنِي
“Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan dariku penyakit dan telah menyehatkanku”
Doa ketika selesai istinjak
اَللّهُمَّ طَهِّرْقَلْبِى مِنَ النَّفَاقِ وَحَسِّنْ فَرْجِى مِنَ الْفَوَاخِيْثِ
 
“Yaa Allah sucikan hatiku dari sifat munafiq dan peliharalah farjiku dari perbuatan keji”
 
D.    THOHAROH DARI HADAS
v     Bersuci dari hadas ada 2 macam, yaitu:
1.      Bersuci dari hadas kecil
Bersuci dari hadas kecil dengan cara wudlu atau tayamum jika tidak mendapaatkan air atau berhalangan menggunakan air karena sakit.
2.      Bersuci dari hadas besar
Bersuci dari hadas besar dengan cara mandi atau tayamum jika tidak mendapaatkan air atau berhalangan menggunakan air karena sakit
v     Wudlu dan Tayamum
a.       Wudlu
Wudlu adalah menggunakan air pada anggota tertentu yang dimulai dengan niat
§         Syarat-syarat wudlu :
1.      Islam
2.      Tamyiz (bisa membedakan yang baik dan yang buruk)
3.      Tidak ada sesuatu yang menghalangi sampainya air pada anggota wudlu
4.      Dengan air yang suci dan mensucikan
§         Fardlu wudlu
1.      Niat (dalam hati ketika membasuh muka yang pertama)
2.      Membasuh muka (mulai dari tempat tumbuhnya rambut hingga dagu dan mulai telinga kanan hingga telinga kiri)
3.      Membasuh kedua tangan hingga siku-siku
4.      Mengusap sebagian kepala
5.      Membasuh kaki hingga mata kaki
6.      Tertib
§         Sunnah-sunnah wudlu
1.      Membaca Basmallah
2.      Membasuh kedua telapak tangan
3.      Berkumur-kumur
4.      Menghisap air ke dalam hidung
5.      Mengusap seluruh kepala
6.      Mengusap kedua telinga
7.      Mensela-selai jari tangan dan kaki
8.      Menigakalikan dalam membasuh
9.      Menigakalikan dalam membasuh dan mengusap
10. Berturut-turut
11. Berdo'a setelah wudlu
§         Perkara yang membatalkan wudlu
1.      Keluarnya segala sesuatu dari kubul dan dubur
2.      Tidur, kecuali sambil duduk
3.      Hilangnya akal seperti gila, pingsan, dll
4.      Bersentuhan kulit antara laki-laki dengan perempuan yang bukan mahromnya
5.      Menyentuh farji (kubul dan dubur)
 
Niat Wudlu :
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَاثِ الاَصْغَرِ فَرْضًا لله تَعالَى
 
“Aku sengaja berniat wudlu untuk menghilangkan hadas kecil fardlu karena Allah ta'ala”
 
Do'a sesudah wudlu:
اَشْهَدُ اَنْ لا اِلهَ اِلاالله وَحْدَه لا شَرِيْكَلَه وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُه وَرَسُوْلُه اللّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَابِيْنَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ وَاجْعَلْنِى مِنَ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ
 
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang mensucikan diri. Dan jadikan aku termasuk gologan hambaMu yang sholih”.
 
b.      Tayamum
Tayamum adalah menyampaikan debu yang suci pada wajah dan kedua tangan sebagai ganti dari wudlu dan mandi
§         Syarat-syarat tayamum
1.      Berhalangan menggunakan air seperti karena sakit
2.      Telah masuk waktu sholat
3.      Telah berusaha mencari air
4.      Menggunakan debu yang suci
§         Fardlu tayamum
1.      Niat (dalam hati ketika hendak mengusap wajah)
2.      Mengusap wajah dua kali
3.      Mengusap kedua tangan hingga siku-siku
4.      Tertib
§         Sunnah-sunnah tayamum
1.      Mambaca basmallah
2.      Mendahulukan anggota yang kanan
3.      Berturut-turut
§         Perkara yang membatalkan tayamum
1.      Segala seuatu yang membatalkan wudlu
2.      Melihat air sebelum sholat
3.      Murtad (keluar dari Islam)
Niat tayamum:
نَوَيْتُ التَّيَمُمَ لِاِسْتِبَاحَةِ الصَّلاَةِ الْمَفْرُوْضَةِ فَرْضًا لله تَعَالى
 
“Saya berniat tayamum agar diperbolehkan sholat fardlu, fardlu karena Allah ta’ala”
c.       Mandi
Mandi adalah mengalirkan air secara merata ke seluruh tubuh.
1.      Sebab-sebab mandi
·        Keluar air mani
·        Hubungan suami istri
·        Haidh
·        Nifas (darah yang keluar setelah melahirkan)
·        Wiladah (melahirkan)
·        Mati (kecuali mati syahid)
2.      Rukun/fadlu mandi
·        Niat dalam hati ketika membasuh permulaan bagian tubuh
·        Meratakan air
3.      Sunnah-sunnah mandi
·        Istinjak
·        Berwudlu
·        Menigakalikan dalam membasuh
·        Menggosok tubuh
·        Berdo’a setelah mandi
4.      Syarat-syarat mandi dan makruh mandi
·        Syarat-syarat mandi dan makruh mandi sama dengan wudlu
Niat mandi :
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَاثِ الْاَكْبَرِمِنَ الْجِنَابَةِ/الْحَيْضِ/الْنِّفَاسِ/ الْوِلادَةِ اِلَى جَمِيْعِ الْبَدَنِيْ فَرْضًا لله تَعَالى
 
 
(SHOLAT)
 
 
A.   PENGERTIAN SHOLAT
Sholat secara bahasa berarti doa, sedangkan secara syara' berarti ucapan atau pekerjaan yang khusus dan didahului takbirotul ihrom serta diakhiri dengan salam
 
B.   WAKTU-WAKTU SHOLAT
  1. Waktu-waktu sholat
a.       Dzuhur
Yaitu mulai tergelincirnya matahari hingga bayangan suatu benda yang berdiri tegak lurus sama dengan benda tersebut
b.      Ashar
Yaitu ketika bayang-bayang suatu benda yang tegak lurus melebihi panjang benda tersebut hingga terbenam matahari
c.       Maghrib
Yaitu mulai terbenamnya matahari hingga hilangnya mega yang berwarna merah
d.      Isya'
Yaitu mulai hilangnya mega merah hingga terbit fajar shodiq
e.       Shubuh
Yaitu mulai terbit fajar shodiq hingga terbit matahari
 
  1. Waktu-waktu yang diharamkan sholat
a.       Sehabis sholat Shubuh hingga matahari terbit
b.      Ketika matahari terbit hingga naik kira-kira satu tombak
c.       Saat matahari tegak lurus kecuali hari Jumat
d.      Waktu terbenam matahari hingga terbenam total
 
C.   SYARAT WAJIB DAN SYARAT SAH SHOLAT
a.       Syarat wajib sholat
1.      Islam
2.      Baligh
3.      Berakal
b.      Syarat sah sholat
1.      Suci dari hadas
2.      Suci pakaian, badan dan tempat dari najis
3.      Menutup aurat, aurat laki-laki adalah antara pusar hingga lutu. Sedangkan aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan
4.      Menghadap kiblat
5.      Mengetahui fardlunya sholat
 
D. RUKUN SHOLAT
  1. Niat (dalam hati ketika takbiratul ihram)
  2. Berdiri bagi yang mampu
  3. Takbioratul ihram
  4. Membaca Surat Al-Fatihah
  5. Ruku' dengan tuma'ninah (diam sejenak)
  6. I'tidal dengan tuma'ninah (diam sejenak)
  7. Sujud dua kali dengan tuma'ninah (diam sejenak)
  8. Duduk diantara dua sujud dengan tuma'ninah (diam sejenak)
  9. Duduk tahiyat akhir
  10. Membaca tahiyat akhir
  11. Membaca sholawat pada Nabi Muhammad dalam tahiyat akhir
  12. Tertip
  13. Membaca salam yang pertama
 
 
 
E.   SUNNAH-SUNNAH SHOLAT
Sunnah-sunah sholat ada dua macam yaitu sunnah sebelum sholat dan sunnah sesudah masuk dalam sholat
1.      Sunnah sebelum sholat
a.       Adzan
Bacaan adzan
الله اَكْبَرُ الله اَكْبَرُ 2×
اَشْهَدُ اَنْ لا اِلهَ اِلاالله 2×
اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ الله 2×
حَيَّ عَلَى الصَّلاةِ 2×
حَيَّ عَلَى الْفَلاحِ 2×
الله اَكْبَرُ الله اَكْبَرُ
لااِلهَ اِلا اللهُ
 
Kalau Adzan Shubuh setelah lafadz "Khayya 'alal falah" di tambahkan
الصلاة خير من النوم 2×
 
b.      Iqomah
Bacaan iqomah
الله اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ
اَشْهَدُ اَنْ لا اِلهَ اِلااللهُ
اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًارَّسُوْلُ اللهِ
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
قَدْ قَامَةِ الصَّلاَةِ 2×
الله اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ
لاالهَ الا اللهُ
Doa sesudah adzan:
اَللّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَة آتِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدَ نِالْوَسِيْلَةَ وَالْفَاضِيْلَةَ وَالشَّرَفَ وَالدَّرَجَةَ الْعَلِيَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ الْمَقَامَةِ مَحْمُوْدَ نِالَّذِى وَعَدْتَهُ اِنَّكَ لاتُخْلِفُ الْمِيْعَادِ
 
“Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna ini dan sholat yang didirikan, karuniakanlah nabi Muhammad wasilah keutamaan, kemuliaan dan derajat yang terpuji yang telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tiada menyalahi janji, wahai Dzat Yang Maha Pengasih”
 
4.      Sunnah sesudah masuk dalam sholat
Sunnah sesudah masuk dalam sholat ada dua macam yaitu:
a.       Sunnah abb'ad
1.      Duduk tasyahud awal
2.      Membaca bacaan tasyahud awal
3.      Membaca sholawat pada Nabi Muhammad pada tasyahud awal
4.      Membaca sholawat pada keluarga Nabi Muhammad pada tasyahud akhir
5.      Menurut sebagian ulama' adalah membaca doa qunut pada sholat shubuh dan sholat witir pada seperdua terakhir bulan Ramadhan
Bagi yang lupa mengerjakan sunnah abbad maka disunnahkan sujud sahwi, yaitu sujud dua kali sebelum salam
b.      Sunnah haiat
1.      Mengangkat kedua tangan pada saat takbiratul ihram
2.      Meletakan tangan di atas tangan kiri dimana kedua tangan bersedekap diantara dada dan perut
3.      Membaca doa iftitah
4.      Membaca ta'awudz
5.      Membaca surat atau ayat Al-Quran setelah membaca Al-Fatihah
6.      Mengeraskan bacaan bagi selain makmum pada waktu Sholat maghrib, isya',dan subuh serta sholat jumat
7.      Membaca amin
8.      Membaca sami'allahu liman hamidah ... dst ketika bangun dari rukuk
9.      Membaca ketika gerakan naik turun
10.  Membaca tasbih ketika rukuk dan sujud
11. Duduk iftirosy dalam semua duduk
12. Duduk tawaruk ketika tahiyat akhir
13. Meletakan kedua tangan di atas paha ketika duduk tahiyat awal dan akhir dengan memekarkan tangan kiri dan tangan kanan menggemgam kecuali jari telunjuk dan setelah lafad illalloh jari telunjuk ditegakan
14. Membaca salam yang kedua
 
B.   PERKARA YANG MEMBATALKAN SHOLAT
  1. Berhadas
  2. Terkena najis
  3. Terbuka auratnya jika tidak segera ditutup
  4. Berbicara dengan sengaja walaupun satu huruf yang bermakna
  5. Makan/minum
  6. Bergerak tiga kali berturut-turut selain gerakan sholat
  7. Membelakangi kiblat
  8. Melompat
  9. Merubah niat seperti keluar sholat
  10. Tertawa terbahak-bahak
  11. Memukul dengan keras
  12. Menambah rukun
  13. Menambah rukun fi'li (gerakan)
  14. Meninggalkan salah satu rukun dan syarat sholat dengan sengaja
  15. Mendahului imam hingga dua rukun
  16. Melambatkan diri dari imam hingga tertinggal dua rukun
 
C.   BACAAN-BACAAN SHOLAT
  1. Niat-niat sholat
a.       Sholat dzuhur
اُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُّسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً (اِمَامًا / مَأْمُوْمًا) للهِ تَعَالى
 
“Aku sengaja sholat fardlu dhuhur empat rokaat dalam keadaan menghadap koblat, tepat waktu. Sebagai (imam/makmum) karena Allah ta’ala”
 
b.      Sholat ashar
اُصَلِّي فَرْضَ الْعَصْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُّسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً (اِمَامًا / مَأْمُوْمًا) للهِ تَعَالى
 
“Aku sengaja sholat fardlu ashar empat rokaat dalam keadaan menghadap koblat, tepat waktu. Sebagai (imam/makmum) karena Allah ta’ala”
 
 
c.       Sholat magrib
اُصَلِّي فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثلاث رَكَعَاتٍ مُّسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً (اِمَامًا / مَأْمُوْمًا) للهِ تَعَالى
 
 
“Aku sengaja sholat fardlu maghrib tiga rokaat dalam keadaan menghadap koblat, tepat waktu. Sebagai (imam/makmum) karena Allah ta’ala”
 
d.      Sholat isya
اُصَلِّي فَرْضَ الْعِشَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُّسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً (اِمَامًا / مَأْمُوْمًا) للهِ تَعَالى
 “Aku sengaja sholat fardlu isya’  empat rokaat dalam keadaan menghadap koblat, tepat waktu. Sebagai (imam/makmum) karena Allah ta’ala”
 
e.       Sholat shubuh
اُصَلِّي فَرْضَ الصُّبْحِ ركعتينٍ مُّسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً (اِمَامًا / مَأْمُوْمًا) للهِ تَعَالى
 
“Aku sengaja sholat fardlu shubuh dua rokaat dalam keadaan menghadap koblat, tepat waktu. Sebagai (imam/makmum) karena Allah ta’ala”
 
f.        Shola Jum'at
اُصَلِّي فَرْضَ الجمعة ركعتينٍ مُّسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً (اِمَامًا / مَأْمُوْمًا) للهِ تَعَالى
 
 
  1. Takbiratul Ihram
الله اَكْبَرُ
“Allah Maha Besar”
 
  1. Doa iftitah
الله اَكْبَرُ كَبِيْرُا وَّالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَّسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلاً اِنِّيْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُّسْلِمًا وَّمَااَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ إِنَّ صَلاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمًَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لا شَرِيْكَ لَه وَبِذَلِكَ أمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.
 
“Allah Maha Besar lagi Sempurna KebesaranNya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan wajah kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah. Dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya sholatku, ibadahku hidup, matiku semata hanya untuk Allah, Tuhan sekalian alam, tidak ada sekutu bagiNya. Dan begitulah aku diperintahkan dan aku dari golongan orang-orang muslim”
 
 
  1. Bacaan ruku'
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ 3×
 
“Maha Suci Tuhanku Maha Agung serta memujinya”
 
  1. Bacaan i'tidal
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْاَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْئٍ بَعْدُ
 
“Semoga Allah menerima pujian orang yang memuji Ya Allah Tuhan kami, bagiMu segala puji sepenuh isi langit dan bumi dan sepenuh barang yang engkau kehendaki setelah itu”
 
  1. Bacaan sujud
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْاَعْلَى وَبِحَمْدِهِ 3×
“Maha Suci Tuhanku Yang Maha Luhur serta aku memujiNya”
 
  1. Bacaan duduk di antara dua sujud
رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّّيْ
“Ya Allah ampunilah dosaku, kasihannilah aku, cukupkanlah aku dari segala kekurangan. Ankatlah derajatku, berikanlah aku petunjuk kesehatan dan ampunan padaku.”
 
  1. Bacaan tasyahud
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ للهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْنَ اَشْهَدُ اَنْ لا اِلهَ الا اللهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحِمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
 
“Segala kehormatan, keberkahan, sholawat dan kebaikan adalah milik Allah. Salam rahmat dan berkah Allah mudah-mudahan tetap tercurah padamu wahai Nabi (Muhammad). Salam sejahtera semoga tetap terlimpahkan kepada kami dan seluruh hamba Allah yang sholih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah! Limpahkan rahmat ta’dzim kepada junjungan kami Nabi Muhammd.
 
Untuk tasyahud akhir ditambah
وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ كَما صَلَيْتَ عَلَى سَيِّدِنا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْراهِيْمَ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ كَمَا بارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنا اِبْرَاهِيْمَ وعَلَى آلِ سَيِّدِنا اِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ
 
“Yaa Allah! Limpahkanlah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau memberikan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Limpahkanlah berkah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberi berkah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya di seluruh alam”.
 
  1. Bacaan salam
السَّلامُ عَليْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ 2×
 
“Semoga keselamatan dan rahmat Allah terlimpah atas kamu semua”
 
  1. Doa qunut
اللّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ, وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ, وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَيْتَ, وَبارِكْ لِيْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ, وَقِنِيْ بِرَحْمَتِكَ شَرَّمَا قَضَيْتَ, فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلايُقْضَى عَلَيْكَ وَإنَّهُ لايَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ, وَلايَعِزُّ مَنْ عادَيْتَ, تَبارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ, فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَاقَضَيْتَ, اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ, وَصَلىَّ اللهُ علَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ نِالنَّبِيِّ الْاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
 
“Ya Allah berikanlah aku petunjuk sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk, berikanlah aku kesehatan sebagaimana orang yang telah Engkau beri kekuatan. Berikanlah aku keberkahan pada segala apa yang telah Engkau berikan. Peliharalah aku dari kejelekan sesuatu yang telah Engkau pastikan. Karena sesungguhnya Engkau Dzat yang memastikan. Sesungguhnya tidaklah hina orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Dan tidak akan muli orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau Ya Allah lagi Maha Luhur. Maha Suci BagiMu atas sesuatu yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan bertaubat pada Engkau. Semoga Allah melimpahkan rahmat, barokah dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad yang ummi dan keluarga serta para sahabatnya.
 
 
 
(ZAKAT)
 
A.     ZAKAT MAL
Harta yang wajib dizakati jika telah sampai satu nishob yaitu:
1.      Binatang ternak yaitu: unta, sapi, kerbau, dan kambing. Dengan syarat: telah sampai 1 tahun, satu nishob, dan digembalakan
2.      Emas dan perak kecuali yang dipakai untuk perhisan wanita Dengan syarat: telah sampai 1 tahun dan satu nishob.
3.      Harta perdagangan. Dengan syarat: telah sampai 1 tahun dan satu nishob
4.      Bahan makanan/pertanian yaitu padi, jagung, gandum, kurma dan anggur. Dengan syarat jika sudah sampai satu nishob
 
B.     ZAKAT FITRAH
Zakat fitrah wajib bagi setiap orang Islam bagi dirinya sediri dan orang yang dinafkahinya jika memiliki kelebihan bahan makanan pada malam hari raya idul fitri dan siang harinya.
Zakat fitrah wajib dilkeluarkan pada saat terbenamnya matahari pada akhir bulan ramadhan hingga sebelum sholat idul fitri, akan tetapi zakat boleh di ta'jil/dikeluarkan ketika masuk bulan Ramadhan.
 
UKURAN ZAKAT FITRAH
Zakat fitrah dikeluarkan sebanyak 4 mud (1 mud = 6,8 ons) makanan pokok atau satu sho' atau sama dengan 2,71919 kg. (Zakat fitrah harus mengunakan makanan pokok tidak boleh dengan uang).
 
 
ORANG YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT
Orang yang berhak menerima zakat ada 8 orang (asnafus samaniyah)
  1. Fakir, yaitu orang yang tidak memiliki harta atau perkerjaan yang bisa mencukupi kebutuhan untuk hidup sehari-hari.
  2. Miskin, yaitu orang yang memiliki harta dan pekerjaan tetapi tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari
  3. 'Amil, yaitu orang yang membagi dan mengumpulkan zakat yang ditunjuk oleh pemerintah.
  4. Mualaf, yaitu orang yang baru masuk Islam
  5. Budak mukatab
  6. Ghorim, yaitu orang yang terlilit hutang
  7. Sabilillah, yaitu orang yang berjuang/berperang membela agama Allah.
  8. Ibnu sabil, yaitu musafir yang kehabisan bekal dalam perjalanan
 
 
(PUASA)
 
A.     RUKUN PUASA
a.       Berniat sejak malam hari
 
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ للهِ تَعالىَ
b.      Menahan makan, minum, koitus (Jima') dengan istri di siang hari sejak terbit fajar sampai terbenam matahari (Maghrib),
Wanita yang sedang haidh dilarang puasa sampai habis masa haidhnya, lalu melanjutkan puasanya. Di luar Ramadhan ia wajib mengqadha puasa yag ditinggalkannya selama dalam haidh.
 
B.     YANG DIBERI KELONGGARAN UNTUK TIDAK PUASA RAMADHAN
Orang Mu'min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak puasa Ramadhan, tetapi wajib mengqadha di bulan lain, mereka itu ialah:
a.       Orang sakit yang masih ada harapan sembuh.
b.      Orang yang bepergian (Musafir). Musafir yang merasa kuat boleh meneruskan puasa dalam safarnya, tetapi yang merasa lemah dan berat lebih baik berbuka, dan makruh memaksakan diri untuk puasa.
c.       Wanita yang hamil dan menyusui yang khawatir akan kesehatan dirinya
 
Orang Mu'min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak mengerjakan puasa tetapi  wajib mengqadha, wajib fidyah (memberi makan sehari seorang miskin sehari 1 mud / 7 ons makanan pokok). Mereka adalah:.
a.       Wanita yang menyusui dan khawatir akan kesehatan anaknya.
b.      Karena mengandung dan khawatir akan kesehatan janinnya.
 
Orang Mu'min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak mengerjakan puasa dan tidak wajib mengqadha, tetapi wajib fidyah (memberi makan sehari seorang miskin). Mereka adalah orang yang tidak lagi mampu mengerjakan puasa karena :
a.       Umurnya sangat tua dan lemah.
b.      Sakit menahun yang tidak ada harapan sembuh.
c.       Orang yang sehari-hari kerjanya berat yang tidak mungkin mampu dikerjakan sambil puasa, dan tidak mendapat pekerjaan lain yang ringan.
 
C.     HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA
a.       Masuknya segala sesuatu ke dalam lubang tubuh dengan sengaja, seperti sengaja makan dan minum di siang hari. Bila terlupa makan dan minum di siang hari, maka tidak membatalkan puasa.
b.      Sengaja membikin muntah, bila muntah dengan tidak disengajakan, maka tidak membatalkan puasa.
c.       Keluar air mani dengan sengaja, jika tidak sengaja seperti karena mimpi maka tidak membatalkan puasa.
d.      Dengan sengaja menyetubuhi istri di siang hari Ramadhan, ini disamping puasanya batal ia terkena hukum yang berupa : memerdekakan seorang hamba, bila tidak mampu maka puasa dua bulan berturut-turut, dan bila tidak mampu, maka memberi makan enam puluh orang miskin.
e.       Datang bulan/haid di siang hari Ramadhan (sebelum waktu masuk Maghrib)
 
D.    HAL-HAL YANG BOLEH DIKERJAKAN WAKTU IBADAH PUASA
a.       Menyiram air ke atas kepala pada siang hari karena haus ataupun udara panas, demikian pula menyelam kedalam air pada siang hari.
b.      Menta'khirkan mandi junub setelah adzan Shubuh.
c.       Berbekam pada siang hari.
d.      Mencium, bermesraan dengan istri tetapi tidak sampai bersetubuh di siang hari (hukumnya makruh)
e.       Beristinsyak (menghirup air kedalam hidung) terutama bila akan berwudhu, asal tidak dikuatkan/berlebihan menghirupnya.
f.        Disuntik di siang hari.
g.       Mencicipi makanan asal tidak ditelan.
 
E.     ADAB-ADAB PUASA RAMADHAN
1.      Berbuka apabila sudah masuk waktu Maghrib.
Sunnah berbuka adalah sbb:
a.       Disegerakan yakni sebelum melaksanakan shalat Maghrib dengan makanan yang  ringan seperti rutob (kurma muda), kurma dan air saja, setelah itu baru melaksanakan shalat.
b.      Tetapi apabila makan malam sudah dihidangkan, maka terus dimakan, jangan shalat dahulu.
c.       Setelah berbuka berdo'a dengan do'a sbb:
 
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ اَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
 
2.      Makan sahur. Adab-adab sahur :
a.       Dilambatkan sampai akhir malam mendekati Shubuh..
3.      Lebih bersifat dermawan (banyak memberi, banyak bershadaqah, banyak menolong) dan banyak membaca al-Qur'an
4.      Menegakkan shalat malam/shalat Tarawih dengan berjama'ah sebanyak 8 rokaat atau 20 rokaat. Dan shalat Tarawih ini lebih digiatkan lagi pada sepuluh malam terakhir (20 hb. sampai akhir Ramadhan). Cara shalat Tarawih adalah :
a.       Dengan berjama'ah.
b.      Salam tiap dua raka'at, dan ditutup dengan witir tiga raka'at.
c.       Dibuka dengan dua raka'at yang ringan.
d.      Bacaan dalam witir: untuk raka'at ketiga: Qulaudzubirobbinas, Quaudzubirobilfa;aq dan Qulhuwallahu ahad.
e.       Membaca do'a qunut dalam shalat witir pada ½ terakhir bulan Ramadhan.
5.      Berusaha menepati lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir, terutama pada malam-malam ganjil. Bila dirasakan menepati lailatul qadar hendaklah lebih giat beribadah dan membaca : Yaa Allah Engkaulah pengampun, suka kepada pengampunan maka ampunilah aku.
6.      Mengerjakan i'tikaf pada sepuluh malam terakhir.
7.      Menjauhi perkataan dan perbuatan keji dan menjauhi pertengkaran.
 
DO'A-DO'A RAMADHAN DAN NIAT-NIAT SHOLAT
 
5.      Niat Puasa Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ للهِ تَعالىَ
 
6.      Do'a berbuka Puasa
 
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ اَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
 
7.      Niat mandi idul fitri
 
نَوَيْتُ الْغُسْلَ مِنْ يَوْمِ عِيْدِ الْفِطْرِ سُنَّة لله تعالى
8.      Niat mandi hari jum'at
نَوَيْتُ الْغُسْلُ مِنْ يَوْمِالْجُمْعَةِ سَنة لله تعالى
 
9.      Niat Sholat Tarawih
اُصَلِّى سُنَّة التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لله تعالى الله اَكْبَرُ
 
10. Niat Sholat Witir yang 2 rokaat
اُصَلِّى سُنَّة الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لله تَعَالى الله اَكْبَرُ
 
11. Niat Sholat Witir yang 1 rokat
اُصَلِّى سُنَّةً رَكْعَةَ الْوِتْرَ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالى اللهُ اَكْبَرُ
 
12. Niat waktu mengeluarkan zakat fitrah untuk diri sendiri dan orang-orang / keluarga yang ditanggungnya
نَوَيْتُ اَنْ اُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ نَفْسِى فَرْضًا للهِ تَعالى
 
13. Niat waktu mengeluarkan zakat fitrah untuk diri sendiri
نَوَيْتُ اَنْ اُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنيِّ وَعَنْ جَمِيْعِ مَا يَلْزَمُنِيْ نَفَاقَتَهُمْ شَرْعًا فَرْضا لله تعالى
 
14. Niat Sholat Idul Fitri
 
اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لله تَعَالى الله اَكْبَرُ
 
 
PONDOK RAMADHAN 1429 H
SDN KALIPANG 01
KECAMATAN SUTOJAYAN KABUPATEN BLITAR
 
 
MATERI III
AKHLAK
HIKMAH PUASA RAMADHAN
Disusun Oleh:
Rudi Hartono, S.PdI
 
 
A.     PUASA RAMADHAN
 
"Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu sekalian puasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu sekalian bertaqwa" (QS Al-Baqarah: 183).
1.      Puasa Ramadhan hukumnya Fardu `Ain
2.      Puasa Ramadhan disyari'atkan bertujuan untuk menyempurnakan ketaqwaan
PUASA menurut syariat ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa (seperti makan, minum, hubungan kelamin, dan sebagainya) semenjak terbit fajar sampai terbenamnya matahari,dengan disertai niat ibadah kepada Allah, karena mengharapkan redho-Nya dan menyiapkan diri guna meningkatkan Taqwa kepada-Nya.
RAMAHDAN bulan yang banyak mengandung Hikmah didalamnya. Alangkah gembiranya hati mereka yang beriman dengan kedatangan bulan Ramadhan. Bukan saja telah diarahkan menunaikan Ibadah selama sebulan penuh dengan balasan pahala yang berlipat ganda, malah di bulan Ramadhan Allah telah menurunkan kitab suci Al-Quranulkarim, yang menjadi petunjuk bagi seluruh manusia dan untuk membedakan yang benar dengan yang salah.
Puasa Ramadhan akan membersihkan rohani kita dengan menanamkan perasaan kesabaran, kasih sayang, pemurah, berkata benar, ikhlas, disiplin, terthindar dari sifat tamak dan rakus, percaya pada diri sendiri, dsb.
Meskipun makanan dan minuman itu halal, kita mengawal diri kita untuk tidak makan dan minum dari semenjak fajar hingga terbenamnya matahari,karena mematuhi perintah Allah.Walaupun isteri kita sendiri, kita tidak mencampurinya diketika masa berpuasa demi mematuhi perintah Allah s.w.t.
Ayat puasa itu dimulai dengan firman Allah:"Wahai orang-orang yang beriman" dan disudahi dengan:" Mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa."Jadi jelaslah bagi kita puasa Ramadhan berdasarkan keimanan dan ketaqwaan.Untuk menjadi orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah kita diberi kesempatan selama sebulan Ramadhan, melatih diri kita, menahan hawa nafsu kita dari makan dan minum,mencampuri isteri,menahan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia, seperti berkata bohong, membuat fitnah dan tipu daya, merasa dengki dan khianat, memecah belah persatuan ummat, dan berbagai perbuatan jahat lainnya. Rasullah s.a.w. bersabda:
"Bukanlah puasa itu hanya sekedar menghentikan makan dan minum tetapi puasa itu ialah menghentikan omong-omong kosong dan kata-kata kotor." (H.R.Ibnu Khuzaimah)
Beruntunglah mereka yang dapat berpuasa selama bulan Ramadhan, karena puasa itu bukan saja dapat membersihkan Rohani manusia juga akan membersihkan Jasmani manusia itu sendiri, puasa sebagai alat penyembuh yang baik. Semua alat pada tubuh kita senantiasa digunakan, boleh dikatakan alat-alat itu tidak berehat selama 24 jam. Alhamdulillah dengan berpuasa kita dapat merehatkan alat pencernaan kita lebih kurang selama 12 jam setiap harinya. Oleh karena itu dengan berpuasa, organ dalam tubuh kita dapat bekerja dengan lebih teratur dan berkesan.
Perlu diingat ibadah puasa Ramadhan akan membawa faedah bagi kesehatan
rohani dan jasmani kita bila ditunaikan mengikut panduan yang telah ditetapkan, jika tidak maka hasilnya tidaklah seberapa malah mungkin ibadah puasa kita sia-sia sahaja.
Allah berfirman yang maksudnya:
"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid[534], makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebiha]. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (s.al-A'raf:31)
Nabi s.a.w. juga bersabda:
"Kita ini adalah kaum yang makan bila lapar, dan makan tidak kenyang."
Tubuh kita memerlukan makanan yang bergizi mengikut keperluan tubuh kita. Jika kita makan berlebih-lebihan sudah tentu ia akan membawa muzarat kepada kesehatan kita. Boleh menyebabkan badan menjadi gemuk, dengan mengakibatkan kepada sakit jantung, darah tinggi, penyakit kencing manis, dan berbagai penyakit lainnya. Oleh itu makanlah secara sederhana, terutama sekali ketika berbuka, mudah-mudahan Puasa dibulan Ramadhan akan membawa kesehatan bagi rohani dan jasmani kita. Insya Allah kita akan bertemu kembali.
Allah berfirman yang maksudnya:
Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (s.al-Baqarah:185)
(Hikmah Puasa dikutip dari artikel Ustadz Syed Hasan Alatas)
 
B.     KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN DAN KEUTAMAAN BERAMAL DIDALAMNYA
1.      Bulan Ramadhan adalah:
a.       Bulan yang penuh barakah, rahmah dan maghfirah.
b.      Pada bulan ini pintu Jannah dibuka dan pintu neraka ditutup.
c.       Pada bulan ini Setan-Setan dibelenggu.
d.      Dalam bulan ini ada satu malam yang keutamaan beramal didalamnya lebih baik daripada beramal seribu bulan di bulan lain, yakni malam LAILATUL QADR.
e.       Pada bulan ini setiap hari ada malaikat yang menyeru menasehati siapa yang berbuat baik agar bergembira dan yang berbuat ma'siyat agar menahan diri.
2.      Keutamaan beramal di bulan Ramadhan antara lain :
a.       Amal itu dapat menutup dosa-dosa kecil antara setelah Ramadhan yang lewat sampai dengan Ramadhan berikutnya.
b.      Menjadikan bulan Ramadhan memintakan syafaa't.
c.       Khusus bagi yang puasa disediakan pintu khusus yang bernama Rayyaan untuk memasuki Jannah.
 
C.     RUKUN PUASA
a.       Berniat sejak malam hari
 
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ للهِ تَعالىَ
b.      Menahan makan, minum, koitus (Jima') dengan istri di siang hari sejak terbit fajar sampai terbenam matahari (Maghrib),
Wanita yang sedang haidh dilarang puasa sampai habis masa haidhnya, lalu melanjutkan puasanya. Di luar Ramadhan ia wajib mengqadha puasa yag ditinggalkannya selama dalam haidh.
 
D.    YANG DIBERI KELONGGARAN UNTUK TIDAK PUASA RAMADHAN
Orang Mu'min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak puasa Ramadhan, tetapi wajib mengqadha di bulan lain, mereka itu ialah:
a.       Orang sakit yang masih ada harapan sembuh.
b.      Orang yang bepergian (Musafir). Musafir yang merasa kuat boleh meneruskan puasa dalam safarnya, tetapi yang merasa lemah dan berat lebih baik berbuka, dan makruh memaksakan diri untuk puasa.
c.       Wanita yang hamil dan menyusui yang khawatir akan kesehatan dirinya
 
Orang Mu'min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak mengerjakan puasa tetapi  wajib mengqadha, wajib fidyah (memberi makan sehari seorang miskin sehari 1 mud / 7 ons makanan pokok). Mereka adalah:.
a.       Wanita yang menyusui dan khawatir akan kesehatan anaknya.
b.      Karena mengandung dan khawatir akan kesehatan janinnya.
 
Orang Mu'min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak mengerjakan puasa dan tidak wajib mengqadha, tetapi wajib fidyah (memberi makan sehari seorang miskin). Mereka adalah orang yang tidak lagi mampu mengerjakan puasa karena :
a.       Umurnya sangat tua dan lemah.
b.      Sakit menahun yang tidak ada harapan sembuh.
c.       Orang yang sehari-hari kerjanya berat yang tidak mungkin mampu dikerjakan sambil puasa, dan tidak mendapat pekerjaan lain yang ringan.
 
E.     HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA
a.       Masuknya segala sesuatu ke dalam lubang tubuh dengan sengaja, seperti sengaja makan dan minum di siang hari. Bila terlupa makan dan minum di siang hari, maka tidak membatalkan puasa.
b.      Sengaja membikin muntah, bila muntah dengan tidak disengajakan, maka tidak membatalkan puasa.
c.       Keluar air mani dengan sengaja, jika tidak sengaja seperti karena mimpi maka tidak membatalkan puasa.
d.      Dengan sengaja menyetubuhi istri di siang hari Ramadhan, ini disamping puasanya batal ia terkena hukum yang berupa : memerdekakan seorang hamba, bila tidak mampu maka puasa dua bulan berturut-turut, dan bila tidak mampu, maka memberi makan enam puluh orang miskin.
e.       Datang bulan/haid di siang hari Ramadhan ( sebelum waktu masuk Maghrib)
 
F.      HAL-HAL YANG BOLEH DIKERJAKAN WAKTU IBADAH PUASA
a.       Menyiram air ke atas kepala pada siang hari karena haus ataupun udara panas, demikian pula menyelam kedalam air pada siang hari.
b.      Menta'khirkan mandi junub setelah adzan Shubuh.
c.       Berbekam pada siang hari.
d.      Mencium, bermesraan dengan istri tetapi tidak sampai bersetubuh di siang hari (hukumnya makruh)
e.       Beristinsyak (menghirup air kedalam hidung) terutama bila akan berwudhu, asal tidak dikuatkan/berlebihan menghirupnya.
f.        Disuntik di siang hari.
g.       Mencicipi makanan asal tidak ditelan.
 
G.    ADAB-ADAB PUASA RAMADHAN
1.      Berbuka apabila sudah masuk waktu Maghrib.
Sunnah berbuka adalah sbb:
a.       Disegerakan yakni sebelum melaksanakan shalat Maghrib dengan makanan yang  ringan seperti rutob (kurma muda), kurma dan air saja, setelah itu baru melaksanakan shalat.
b.      Tetapi apabila makan malam sudah dihidangkan, maka terus dimakan, jangan shalat dahulu.
c.       Setelah berbuka berdo'a dengan do'a sbb:
 
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ اَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
 
2.      Makan sahur. Adab-adab sahur :
a.       Mengakhirkan sahur..
3.      Lebih bersifat dermawan (banyak memberi, banyak bershadaqah, banyak menolong) dan banyak membaca al-Qur'an
4.      Menegakkan shalat malam/shalat Tarawih dengan berjama'ah sebanyak 8 rokaat atau 20 rokaat. Dan shalat Tarawih ini lebih digiatkan lagi pada sepuluh malam terakhir (20 hb. sampai akhir Ramadhan). Cara shalat Tarawih adalah :
a.       Dengan berjama'ah.
b.      Salam tiap dua raka'at, dan ditutup dengan witir tiga raka'at.
c.       Dibuka dengan dua raka'at yang ringan.
d.      Bacaan dalam witir: Raka'at pertama: Sabihisma Rabbika. Roka't kedua: Hal ataaka khaditsul ghosiyah atau Qul yaa ayyuhal kafirun. Raka'at ketiga: Qulaudzubirobbinas, Quaudzubirobilfa;aq dan Qulhuwallahu ahad.
e.       Membaca do'a qunut dalam shalat witir.
5.      Berusaha menepati lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir, terutama pada malam-malam ganjil. Bila dirasakan menepati lailatul qadar hendaklah lebih giat beribadah dan membaca : Yaa Allah Engkaulah pengampun, suka kepada pengampunan maka ampunilah aku.
6.      Mengerjakan i'tikaf pada sepuluh malam terakhir.
7.      Menjauhi perkataan dan perbuatan keji dan menjauhi pertengkaran.
 
H.    CARA I'TIKAF:
  1. Setelah shalat Shubuh lalu masuk ke tempat i'tikaf di masjid.
  2. Niat i'tikaf
  3. Tidak keluar dari tempat i'tikaf kecuali ada keperluan yang mendesak.
  4. Tidak mencampuri istri dimasa i'tikaf.
 
 
 
 
 
 
 
PONDOK RAMADHAN 1429 H
SDN KALIPANG 01
KECAMATAN SUTOJAYAN KABUPATEN BLITAR
 
 
MATERI : SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
Oleh : Ust. Rudi Hartono, S.PdI
 
بسم الله الرحمن الرحيم
Nabi Muhammad adalah rasul dan nabi terakhir yang merupakan nabi dan rasul penutup. Nabi Muhammad diahirkan pada hari Senin, tanggal 12 Rabi'ulakhir tahun gajah bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi. Ayah Nabi Muhammad adalah Abdullah sedang ibunya bernama Aminah.
Nasab Nabi Muhammad dari pihak ayah adalah: Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutholib bin Hasyim bion Abdi Manaf bin Qushoi bin Kilab. Nasab dari pihak ibu adalah Muhammad bin Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab.
 
Ibrahim
Ismail
Adanan
Ma'ad
Bizar
Mudhar
Ilyas
Mudrikah
Khuzaimah
Kinanah
Nadhar
Malik
Fihir
Ghalib
Lu'ai
Ka'ab
Murrah
Kilab
 
 

 
Qushai                                                                                   Zuhrah
Abdi Manaf                                                                           Abdi Manaf
Hasyim
Abdul Mutholib                                                                     Wahab
Abdullah                                                                                 Aminah
 
Muhammad
 
Nabi Muhammad dibesarkan di Makkah dalam keadaan yatim karena ayahnya wafat dua bulan sebelum beliau dilahirkan ketika berdagang di Syam.
Di Arab pada waktu itu terdapat tradisi yang menyerahkan penyusuaan bayi-bayinya kepada perempuan dusun lain. Sesudah Nabi lahir, Nabi disusui ibunya hanya beberapa hari selanjutnya diserahkan kepada Suwaibah yang menyusui nabi selama 3 hari. Dan selanjutnya di serahkan kepada Halimah. Setelah nabi berusia 4 tahun dikembalikan kepada ibunya ketika Nabi berusia 6 Nabi diajak untuk berziarah ke makam ayahnya akan tetapi dalam perjalanan pulang ibunya sakit dan akhirnya meninggal dan dimakamkan di desa Abwa.
Kemudian Nabi diasuh oleh kakeknya Abdul Mutholib 2 tahun kemudian Abdul Mutholib meninggal dan Nabi selanjutnya diasuh oleh panamnya yaitu Abu Thalib.
Setelah Nabi berusia 12 belia diajak pamannya berdagang ke Negeri Syam. Di tempat itu bertemu dnegan seorang Pendeta Nasrani yang bernama Bukhaira, pendeta tersebut melihat adanya tanda-tanda keistimewaan pada diri beliau yaitu beliau akan menjadi orang yang dikaruniai Tuhan. Kemudian pendeta tersebut menyuruh Abu Thalib untuk menjaga beliau dan menyuruhnya untuk membawa pulang.
Nabi adalah seorang yang terkenal kejujurannya higga akhirnya seorang janda kaya yang brernama Siti Khadijah mempercayakan dagangannya kepada beliau hingga mendapat keuntungan yang sangat besar. Lama-kelamaan Siti Khadijah semakin tertarik akan kejujuran dan keluhuran budi Nabi hingga akhirnya Siti Khadijah meminta kepada Abu Tahlib agar Nabi bersedia menjadi suaminya pada waktu itu Nabi berusia 25 tahun sedang Siti Khadijah berusia 40 tahun. Dari Siti Kahdijah beliau dikaruniai 2 orang putra dan 4 orang putri: (1) Qosim – wafat pada usia 2 tahun, (2) Abdullah – wafat waktu masih kecil, (3) Zainab bersuamikan Abdul 'Us , (4) Ruqoyah – bersuamikan Ustman bin Affan (khalifah ke 3), (5) Umi Kulsum- bersuamikan Ustman setelah Ruqoyah wafat, (6) Fatimah – bersuamikan Ali bin Abi Thalib (khalifah ke 4)
Setelah beliau berusia 40 tahun beiau sering menyendiri dan bertafakur di gua Hira, dan pada malam dalam bulan Ramadhan tahun 611 M ketika beliau sedang bertafakur datanglah malaikat Jibril membawa surah Al-Alaq ayat 1 s.d 5. pada waktu menerima wahyu pertama beliau merasa ketakutan, seluruh tubuhnya gemetar kedinginan dan beliau lekas pulang dan menceritkan semua yang terjadi kepada Siti Khadijah. Kemudian Siti Khadijah mengajak suaminya pergi kerumah sepupunya yang bernama Waraqah bin Naufal seorang penganut agama Nasrani. Waraqah menceritakan bahwa Nabi Isa mengabarkan seperti yang terdapat dalam Injil akan datang nabi baru. Setelah mendengar wahyu yang diterima beliau Waraqah mangatakan bahwa yang datang pada beliau adalah Jibril sebagaimana yang telah datang pada Nabi Musa.
Wahyu kedua datang 6 bulan kemudian (ada yang mengatakan 2 tahun) yaitu surah Al-Mudatsir ayat 1 s.d 7 wahyu ini menyuruh beliau supaya bertabligh menyeru kepada umat.
Yang mula-mula beriman adalah: Siti Khadijah, Waraqah bin Naufal, Abu Bakar As Shiddiq, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Harist.
Mula-mula kaum Qurasiy hanya menganggap cukup menjelek-jelekan Nabi dan pengikut beliau dikiranya agama Islam akan patah dengan sendirinya. Tapi dugaan tersebut meleset sebab Islam bertambah kuat.dan akhirnya orang-orang kafir quraisy mulai menggunakan kekerasan baik terhadap umat Islam maupun terhadap beliau. Tiada tahan melihat penderitaan umatnya Nabi menganjrkan sahabat-sahabatnya untuk hijrah ke Abesinia yang bergama Nasrani di sana sahabat-sahabat Nabi yang hijrah diterima dengan baik bahkan akhirnya Raja Abesinia memeluk Islam.
Sesudah siksaan yang dilakukan kaum kafir terhadap umat Islam tidak membuahkan hasil mereka maminta agar Abu Thalib memperingatkan Nabi agar menghentikan dakwahnya jika tidak akan terjadi perang saudara tetapi akhirnya Nabi tetap tidak gentar. Karena bangsa Quraisy ragu-ragu untuk memusuhi Bani Hasyim, mereka berusaha melunakan hati Nabi dengan menawarkan harta benda dan kedudukan yang sangat tinggi dan memenuhi apapun yang diinginkan Nabi asal mau menghentikan dakwahnya, dan Nabi menolak dengan tegas.
Selang beberapa lama kemudian paman Nabi Abu Thalib wafat dan disusul dengan Siti Khadijah maka beliau telah kehilangan dua orang yang sangat dicintainya sehingga tahun tersebut di sebut "Amul Huzn" dalam suasana itulah Nabi oleh Allah di Isra' Mi'rajkan menuju dimensi langit yang ke tujuh hingga sampai di sidratul muntaha untuk menerima perintah kewajiban sholat dalam tahun ke 11 setelah menerima wahyu.
Sesudah Nabi ditinggalkan oleh orang yang sangat membela beliau, maka semakin menghebatlah kekejaman kaum Kafir Quraisy. Sehingga beliau hijrah ke Thaif akan tetapi sesampainya di Thaif beliau tidak diterima dengan baik malah mendapat siksaan dan pengusiran.
Pada permulaan tahun ke 13 sesudah wahyu turun semua umat Islam telah hijrah ke Madinah kecuali Nabi, Abu Bakar dan Ali.
Dendan kaum kafir Quraisy semakin menghebat setelah melihat perkembangan Islam di Madinah hingga akhirnya pemimpin-pemimpin mereka bermufakat untuk membunuh Nabi. Dan akhirnya disepakati semua Qabilah Quraisy mengirim para pemudanya yang terkuat untuk ditugaskan membunuh nabi. Rencana mereka oleh Allah diberitahukan kepada Nabi. Dan akhirnya Nabi memanggil Ali untuk tidur di tempat tidur Nabi dan Nabi meminta Abubakar mempersiapkan bekal untuk hijrah ke Madinah.
Setelah petang orang-orang bersenjata mulai mengepung rumah nabi. Karena keperwiraan bangsa Arab melarang membunuh lawan di dalam rumah maka mereka menunggu Nabi keluar setelah hari gelap gulita Nabi meninggalkan rumah dengan melalui mereka dengan izin Allah mereka tak satupun melihat Nabi keluar dari rumah menuju rumah Abu Bakar. Dan keesokan harinya alangkag terkejutnya mereka yang mereka temukan bukannya Nabi melainkan Ali yang tidur di ranjang Nabi.
Nabi dan Abu Bakar selanjutnya menuju ke Madinah dan mereka berisitirahat di gua Tsur. Orang-orang kafir selanjutnya menjanjikan akan memnerikan hadiah bagi siapa yang melihat kemana Nabi. Dan mereka juga mengirimkan tim penyelidik untuk mencari Nabi. Penyelidik mereka sampai di depan gua tsur. Abu bakar merasa gelisah jika kalau mereka menemukan Nabi, tetapi dengan pertolongan Allah mereka tak melihat Nabi.
Berita hilangnya Nabi sampai di Madinah sehingga penduduk Madinah bersiap menyambut kedatangan Nabi. Beberapa Mil sebelum Madinah Nabi telah sampai di suatu tempat yang bernama Quba kira-kira 3 mil di situ Nabi dipersilahkan istirahat, orang-orang Madinah berduyun-duyun menjumpai Nabi di Quba'. Di Quba' Nabi tinggal 14 hari lamanya dan selama di Quba' Nabi dan umat Islam mendirikan Masjid pertama dan di Masjid Quba' tersebut sholat Jum'at pertama kali didirikan
Nabi masuk kota Madinah pada tanggal 12 Rabiu'ul Awal tahun ke 13 sesudah wahyu turun atau tahun 1 hijriyah, bertepatan dengan 28 Juni 622 Masehi. Sesampainya di Madinah Nabi disambut dengan suka cita semua orang berharap Nabi bersedia tinggal di rumahnya. Umat Islam yang hijrah disebut kaum Muhajirin sedangkan pendudk madinah disebut kaum anshar. Selanjutnya Nabi mempersaudarakan mereka dan Nabi mengadakan perjanjian untuk mengikat persaudaraan tersebut.
Orang-orang kafir di Makkah bukan kepalang marahnya setelah mengetahui kemajuan Islam di Madinah selanjutnya orang-orang kafir Quraisy dengan bantuan beberapa orang Yahudi Madinah yang iri kepada Nabi seperti Abdullah bin Ubay sepakat akan menyerang kota Madinah dan selanjtnya terjadilah perang Badar dimana umat Islam hanya terdiri dari 313 prajurit yang belum berpengalamab dan persenjataan yang kurang dan orang kafir terdiri dari 1000 orang prajurit berpengalaman dengan kendaraan dan senjata lengkap akan tetepi dengan pertolongan Allah umat Islam berhasil memenagkan pertempuran tersebut bahkan Abu Jahal paman Nabi yang paling memusuhi Nabi juga ikut terbunuh.
Selama hidup Nabi terdapat sejumlah peperangan untuk membela diri sebanyak 47 kali. Dan perang yang paling pahit bagi umat Islam adalah perang Uhud dimana pada perang tersebut umat Islam hampir kalah dan banyak syuhada yang gugur dalam perang tersebut. Ini terjadi karena kurang disiplinya sebagian pasukan Islam.
Perang demi perang telah banyak dilalui Nabi untuk mempertahankan diri dari serangan orang kafir dan kemenangan-demi kemenangan telah diraih. Selanjutnya kurang lebih 1 tahun setelah perang Ahzab Nabi berniat untuk berziarah ke ka'bah di Makkah.
Pada tahun ke 6 hijriyah dengan disertai 1.400 umat Islam Nabi berangkat menuju Makkah dengan tanpa membawa perlengkapan perang selain pedang untuk menghindari salah faham. Sesampainya di luar kota Makah kaum kafir quraisy telah bersiap-siap untuk mengusir dan melawan Nabi. Tetapi Nabi memberitahu kaum kafir Quraisy bahwa kedatangannya bukan untuk perang tetapi untuk berziarah sehingga akhirnya terjadilah Perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian Hudaibiyah telah berjalan 2 tahun perkembangan umat Islam semakin pesat banyak orang yang sadar akan kebenaran agama Islam sehingga umat bertambah dengan pesat.
Pada tanggal 10 Ramadhan 8 Hijriyah Nabi beserta 10.000 umat Islam berangkat menuju Makkah dan umat Islam memasuki kota Makkah dengan aman tanpa perlawanan yang berarti sehingga seluruh kota Makah telah dikuasai umat Islam dan hampir seluruh penduduk Makkah telah insyaf dan sadar sehingga akhirnya memeluk Islam.
Ketika para delegasi Qabilah-qabilah suku Arab datang kepada Nabi untuk menyatakan masuk Islam selanjutnya Nabi bermaksud melaksanakan haji wada' yang terjadi pada tanggal 25 Dzulqo'dah tahun 10 Hijrah Nabi. Nabi meninggalkan Madinah menuju Makah al-Mukarromah dan beliau berkhutbah yang terkenal dengan Khutbah Arafah.
Dan kira-kira 3 bulan sesudah haji wada' yaitu pada akhir bulan Shaffar tahun 11 Hijrah Nabi, Nabi menderita sakit selama 13 hari. Selama sakit beliau masih mengimami jamaah sholat di masjid. Pada suatu hari sesudah adzan beliau sudah tak kuat lagi sehingga beliau minta agar digantikan Abu Bakar untuk mengimami sholat.
Selanjutnya pada hari Senin tanggal 12 bulan Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah/ 7 Juni 632 Masehi beliau wafat dalam usia 63 tahun.
Setelah Nabi wafat kepemipinan Islam dilanjutkan oleh Khalifah Abu Bakar as Shidiq, Khalifah Umar bin Khotob, Khalifah Ustman bin Affan, dan Khalifah Ali bin Abi Thalib dan selanjutnya pemerintahan Islam dilanjutkan oleh para Khalifah Dinasti Umayah yang selanjutnya digantikan oleh Dinasti Abasiyah. Dan Islam megalami kemajuan luar dalam bidang ilmu pengetahuan dan keagamaan banyak tokoh-tokoh cendekiawan Islam muncul seperti Ibnu Sina dalam bidang kedokteran dan filsafat, Al-Farabi dalam bidang kedokteran, Imam Syafii dalam bidang fiqih, Asy Ary dalam bidang teology, al Ggazali dalam bidang tasyawuf dan filsafat, Ibn Rusyd dalam bidang filsafat dan kedokteran, Imam Bukhori dan Imam Muslim dalam bidang hadis dan banyak cendikiawan lain dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan seperti matematikan, astronomi, kimia, arsistek dan lain-lain. Begitu pula dengan kekuasaan Islam bertambah luas mulai dari benua Eropa (Sepanyol Islam) hingga benua Asia (India).
Akan tetapi karena semakin merosotnya mental generasi muda Islam maka Islam mengalami zaman kemunduran terlebih setelah jatuhnya kota Baghdag ibu kota Islam waktu itu ketangan orang-orang mongolia peradapan Islam semakin mengalami kemunduran ditambah dengan semakin meningkatnya taqlid buta serta masuknya unsur-unsur di luar Islam seperti bid'ah dlolalah dan khurafat serta sikap fatalisme. Hingga akhirnya hampir semua negara Islam jatuh di tangan penjajah barat yang notabene merupakan orang-orang Nasrani. Yang mana disamping menjajah mereka berusaha memasukan dan menanamkan adat istiadat dan agama mereka kepada negara yang dijajahnya (westernisasi dan kristenisasi). Akan tetapi setelah muncul para pembaharu Islam umat Islam saat ini mulai bangkit.
 
 
 
 
  Today, there have been 11 visitors (12 hits) on this page!  
 
Assalamu 'alaikum warrahmatullahi wa barakatuh Bismillahirrahmanirrahim. Selamat datang di situs kami, semoga kita semua selalu mendapat limpahan rahmat dan hidayah serta inayah dari Allah SWT This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free